Khamis, 17 Januari 2019

KISAH NABI ISA DALAM AL-QURAN

Setiap nabi dan rasul dianugerahi mukjizat yang berbeda-beda oleh Allah SWT. Mukjizat adalah kejadian luar biasa untuk membuktikan kenabian dan kerasulan seseorang. Mukjizat yang diperlihatkan nabi dan rasul umumnya disesuaikan dengan kondisi umat pada zamannya. Pada masa Nabi Isa ’alaihis salam, masyarakat Bani Israil sedang dilanda penyakit materialis. Segala sesuatunya serba dinilai dengan uang, emas dan harta benda. Urusan dunia selalu dinomor satukan, sementara menyangkut keimanan, keagamaan dan bekal akhirat diabaikan.
Nabi Isa mendapat tugas utama untuk mendidik ruhani dan tauhid kepada umatnya yang senang membantah. Karena itu ia diberi beragam mukjizat dan keistimewaan oleh Allah SWT untuk menopang perjuangan dakwahnya. Mukjizat yang paling awal terjadi ketika ia masih bayi, bahkan sesaat setelah dilahirkan. Waktu itu ia sudah bisa berbicara secara lancar dengan manusia dewasa. Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan masyarakatnya.
Hal tersebut terkait dengan pelecehan dan fitnah yang dialamatkan kepada Ibunya, yakni Siti Maryam. Mereka menuduh Ibu Nabi Isa seorang pelacur dan wanita murahan. Sebab, Ibunya tidak pernah menikah dan tidak mempunyai suami, tetapi bisa hamil dan melahirkan seorang bayi. Dengan tegas Nabi Isa menyatakan bahwa Ibunya tidak pernah bersalah. Ibunya termasuk perempuan baik, saleh, suci, dan berasal dari keturunan terpandang yang diberkahi Allah SWT.
Membuat Burung dari Tanah
Kaum Nabi Isa yang pandai berdebat sangat mengingkari adanya ruh dan hari kebangkitan. Oleh karena itu, mereka meminta Nabi Isa untuk menghidupkan orang yang sudah lama mati. Nabi Isa menyanggupinya untuk meyakinkan mereka yang terlampau mengagung-agungkan akal pikiran. Mereka kemudian beramai-ramai menunjukkan sebuah kuburan tua yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
”Putra Maryam, kalau kamu memang benar utusan Tuhan, coba hidupkan orang ini! Seperti kami ketahui, tubuh orang ini sudah ditimbun tanah beberapa tahun lalu. Rambut dan dagingnya kami yakin sudah habis dimakan cacing. Tulang-tulangnya sudah terlepas dan hancur berantakan,” tantang salah seorang pemimpin Bani Israil, tangannya mengarah ke kuburan.
”Kamu jangan harap bermimpi di siang bolong, wahai Isa! Jika kamu bisa, kami baru percaya kepada dirimu dan Tuhanmu,” celetuk yang lainnya dengan nada sinis sembari berkacak pinggang. Kawan-kawannya memberi dukungan melalui isyarat bahasa tubuhnya.
”Baiklah, akan saya bangunkan orang ini atas izin Allah SWT,” jawab Nabi Isa, terlihat tenang.
Nabi Isa langsung bermunajat kepada Allah SWT. Usai berdoa, Nabi Isa mendekati kuburan, lalu mengarahkan kedua tangannya. Ia memangil-manggil penghuni kubur. Seketika orang yang sudah mati itu hidup kembali. Jasad dan anggota tubuhnya tetap utuh dan masih lengkap, sama seperti dulu ketika ia hidup. Ia bisa berbicara dengan orang-orang yang hadir, terutama dengan Nabi Isa.
”Apa kalian sudah percaya dengan adanya hari kebangkitan atau hari akhir?” tanya Nabi Isa.
Orang-orang Bani Israil tidak ada yang berani bersuara. Mereka serempak bungkam. Mereka masih kaget melihat peristiwa yang baru saja dilihatnya. Seakan-akan mereka disergap perasaan percaya dan tidak percaya.
”Kami masih belum percaya dengan kenabianmu. Coba tunjukkan kehebatanmu yang lain!” pinta seseorang lainnya, suaranya setengah berteriak.
”Apa lagi yang ingin kalian minta?” tukas Nabi Isa.
”Perlihatkan kepada kami cara membuat burung hidup dari tanah liat.”
Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah SWT. Selang beberapa menit, ia mengambil tanah liat yang ada di sekitarnya. Tanah itu dibuat seperti burung, lalu ditiup dan jadilah burung yang bebas terbang ke sana kemari.
”Ini bukti bahwa ruh itu ada pada setiap makhluk hidup. Sudahkah ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa?” ucap Nabi Isa.
”Kami masih belum percaya kepadamu. Itu semua hanya permainan sihirmu. Dasar pembohong!” cetus masyarakat, lantas berbarengan meninggalkan Nabi Isa.
Menurunkan Makanan dari Langit
Pada satu kesempatan Nabi Isa sedang berkumpul bersama para pengikutnya di tempat ibadah. Mereka meminta Nabi Isa supaya menurunkan makanan dan minuman dari langit. Secara kebetulan, orang-orang yang tidak percaya dengan kenabian Isa mengetahui permintaan itu. Rupanya mereka ingin membuktikan sendiri secara kasat mata kehebatan Nabi Isa. Akhirnya mereka meminta izin ikut bergabung dengan umat Nabi Isa.
Nabi Isa berdiri, lalu melangkahkan kakinya. Ia meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, kemudian menundukkan kepala untuk memulai bermunajat. ”Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit.” Saking khusu’nya berdoa, sampai-sampai ia menangis dan air matanya memasahi jenggotnya yang panjang. Seketika turunlah makanan besar dari celah dua awan: satu awan di atasnya, satu awan di bawahnya. Saat itu orang-orang melihatnya penuh takjub. Nabi Isa melanjutkan doanya, “Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah makanan ini sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah bagi kami.”
Makanan dari langit itu turun di hadapan Nabi Isa. Aroma dan baunya sangat harum, menggoda lidah siapa saja untuk segera menyantapnya. Nabi Isa tersungkur dalam keadaan sujud syukur yang diikuti oleh umatnya. Setelah itu mereka makan bersama. Bahkan orang-orang yang semula tidak percaya dengan Nabi Isa langsung meyakini ajaran-ajarannya. Sementara bagi pengikut Nabi Isa, mukjizat ini semakin mempertebal keimanannya kepada Allah SWT. Dikisahkan, makanan itu tidak habis-habis, meski dimakan oleh ribuan orang.
Nabi Isa Dituduh Tukang Tipu
Pakaian sehari-hari yang dikenakan Nabi Isa terbuat dari bahan wol murah. Penampilannya sungguh sederhana, bersahaja, namun tidak membuatnya minder. Hal ini tidak seperti umumnya warga Yahudi pada masa itu yang senang bermewah-mewahan. Tetapi jangan dikira, ujung bajunya itu jika disentuh orang yang sakit, maka orang itu akan sembuh. Penderita kusta atau lepra, penyakit belang atau yang mengidap penyakit kronis lainnya, seketika bisa sembuh bila tersentuh baju Nabi Isa. Bahkan jika Nabi Isa meletakkan tangannya di atas mata orang yang buta, maka orang itu langsung dapat melihat keindahan dunia.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah melihat sesuatu yang gaib. Penglihatannya sanggup menembus benda yang tidak bisa disaksikan kebanyakan mata orang biasa. Mata batinnya sangat tajam dan panca inderanya sungguh peka. Misalnya Nabi Isa mampu melihat makanan, minuman dan barang-barang yang disimpan di dalam rumah yang pintunya tertutup. Padahal ia hanya melihatnya dari luar, tanpa terlebih dahulu masuk atau mendapat bocoran dari seseorang maupun pengikutnya. Ternyata yang ditebak dan dikatakan Nabi Isa benar adanya, sesuai dengan isi rumah.
Bagi orang yang tidak senang dengan Nabi Isa, tentu menganggap Nabi Isa memiliki peliharaan jin atau makhluk gaib sejenisnya yang bisa diperintah semaunya. Tetapi Nabi Isa maupun para pengikutnya tidak mau menanggapi pernyataan atau komentar murahan seperti itu. Nabi Isa tetap sabar. Ia menyadari, nabi dan rasul sebelum dirinya pun sering mendapat fitnah dan perlakuan kurang baik. Selain itu, ia tahu, para pejuang pendahulunya kerap dikatakan tukang sihir, tukang sulap, tukang tipu, atau pembohong kendati oleh masyarakatnya sendiri.***

Tiada ulasan:

Catat Ulasan